Pendidikan Desargues tidak pelak lagi cukup tinggi dan mampu membeli buku-buku yang dia inginkan dan mampu menikmati kesenangan apapun yang ingin dia reguk. Sebagai penemu, Desargues, merancang tangga spiral dan pompa model baru, tapi minat utama adalah geometri. Dia menemukan sesuatu yang baru, berbeda dengan geometri Yunani, yang sekarang dikenal dengan nama “proyeksi” atau geometri “modern.”
Revolusi Geometri
Kerucut (Conic) dari Apollonius menarik perhatian orang lapangan dengan imajinasi luar biasa – Girard Desargues, seorang arsitek dan Insinyur militer di Lyon. Beberapa tahun dia memang tinggal di paris. Masuk kelompok Mersenne, tapi pandangan tentang peran perspektif dalam, arsitektur dan geometri tidak manraik hatinya. Kembali ke Lyon dan bekerja dengan tipe matematika baru rekaannya sendiri. Hasilnya adalah sebuah buku bagus tapi tidak sukses dalam peredarannya. Dasar pemikiran karya Desargues adalah penyederhanaan – merupakan inspirasi perspektif dari seni Renaikssance dan persepsi kontinuiti dari [Johannes] Kepler. Sebuah pemikiran sederhana. Semua orang mengetahui lingkaran.
Jika dilihat dari samping seperti ellips atau bayangan lampu yang terpantul di dinding dapat berbentuk lingkaran atau ellips. Kerucut-kerucut yang diolah Desargues menjadi indah, meski “bahasa” yang digunakan tidak konvensional. Geometri proyektif memberi manfaat lebih besar bagi generalisasi geometri metriks dari Apollonius, Desartes dan Fermat. Matematikawan saat itu tidak hanya gagal memahami geometri baru ini, mereka justru secara aktif menentangnya sebagai aliran matematika yang berbahaya dan tidak wajar.
Karya-karya Desargues terkesan praktis dengan judul-judul seperti: Perspective (1636), Pemotongan batu untuk membangun gedung (1640) dan Penunjuk waktu terbuat dari batu/sundial (1640). Beberapa salinan karya Desargues dicetak di Paris pada tahun 1639, namun hanya satu yang dapat diselamatkan, dan ditemukan kembali pada tahun 1951. Penyebab semua itu adalah karyanya tidak diterima oleh kalangan matematikawan. Cara yang dipakai Desargues untuk memasyarakatkan karya-karyanya adalah lewat surat yang dikirim kepada teman-teman. Karya-karya itu hampir semua hilang sampai tahun 1847, namun salah satu salinan dibuat oleh Phillippe de Lahire, salah seorang pengagum Desargues ditemukan di perpustakaan Paris.
Karya-karyanya tidak untuk konsumsi ilmuwan, yang mengikuti penjelajahan imajinasi, tapi metematikawan ‘lapangan’ dan ahli-ahli mesin, yang sulit memahami makna dari karya-karyanya. Istilah-istilah yang digunakan, karena ilmu baru, banyak diambil bidang ilmu-ilmu lain yang sudah mapan. Sekali lagi, metode proyektif tidak sejalan dengan jaman, yang memberi tepukan hanya pada kemajuan aljabar dan analisis.
Descartes adalah teman Desargues ketika sekolah di La Rochelle, tapi saat mendengar bahwa temannya memperlakukan kerucut tanpa memakai aljabar, membuatnya sangat bingung. Baginya tidaklah mungkin menyatakan hal apapun tentang kerucut yang lebih mudah diekspresikan dengan menggunakan aljabar.
Sumbangsih
Karya Desargues merupakan perintis bagi geometri proyektif, yang pada jamannya dianggap “ilmu” aneh. Dalam perkembangannya kelak – mendapat campur tangan Monge – sebelum menjadi geometri deskriptif yang sekarang banyak digunakan untuk menggambar gambar-gambar teknik/rekayasa.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kumpulan Biografi Tokoh Terkenal dan Tokoh Indonesia Lengkap www.kolom-biografi.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------